Kopdar sakti Kancut Keblenger Bogor

Posted by : Unknown Feb 10, 2012

Whoalla!!! Dengan berbangga hati gua mengapdet blog yang tadinya 'tanpa kepala' ini. Di post ini gua mau menceritakan seuban kisah ketika gua mudik ke kampung halaman gua, yaitu Bogor! Sesampainya gua sampai di kampung, gua disambut warga dengan gembira, sang nenek dan sanak saudara menunggu di atas pintu rumah. Ga, ini semua hanya fiktif belaka...

Gua menghadiri acara Kopi Darat bersama suatu lisensi berisi blogger-blogger dari dimensi antah-berantah bernama Kancut Keblenger bagian regional Bogor. Salah satu admin grup tersebut memberikan wangsit yang berkata...

Berhentilah berkarate, atau kau kupecat!!!

Salah, maksud gua...

Barangsiapa datang diatas pukul 9 diharuskan mentraktir!!!

Maka dari itu gua jalan dari rumah menuju Terminal Lebak Bulus dari jam setengah 8. Ini semua ga berefek, jalanan lumayan macet dan lampu merah di persimpangan Jati Padang mati. Dompet gua mulai was-was. Sesampainya gua di terminal, gua masuk ke bis warna merah tujuan Cilebut. Salah, tentunya tujuan Bogor. Saat gua ngeliat jam di dinding yang diam-diam merayap, ternyata udah jam setengah sembilan! Gua, dompet gua, beserta pahlawan-pahlawan di dalemnya keringetan. Manalagi ntu bis jalannya kayak moluska gagal inseminasi, lemot pisan! Gua cuma bisa pasrah sambil bershower selama perjalanan.

Akhirnya gua sampe juga di Terminal Baranangsiang, Bogor. Gua langsung lari ke arah Botani Square, karena itulah spot utamanya. Namun, sebelum ke mall tersebut, gua harus ke taman D3 IPB dan kebetulan gua ga tau letaknya. Menurut insting curut gua, taman tersebut ga berada jauh dari Botani Square. Untuk memastikan insting tersebut, gua nanya ke seorang bapak-bapak berbadan lumayan jumbo dan berkumis yang bentuknya mirip joystick XBOX 360 yang ternyata seorang tukang ojek. Katanya, tuh taman berada di deket daerah Warung Jambu. Sumpah, jaraknya lumayan jauh dari Botani Square. Sebagai pengusaha yang memanfaatkan aji mumpung, ntu tukang ojek nawarin gua ke tujuan. Awalnya gua merasa mau dibegoin, tapi gua coba aja mengikuti konsep pemikiran tukang ojek yang tampangnya agak Game Geek ini. Joystick kok ditempel di muka... Tanpa basa-basi gua lompat indah ke jok motornya dan gua diberi sebuah helm yang menurut gua menandingi helmnya Master Chief. Selama perjalanan gua tengok kanan-kiri nyari anggota Kancut Keblenger yang mungkin aja masih otw. Tiba-tiba tuh tukang ojek berenti di suatu blok bangunan dan mengatakan itulah tempatnya. Setelah gua clingak-clinguk ternyata nih tukan ojek salah kaprah. Bukannya dibawa ke taman, gua malah dibawa ke fakultas D3 IPB. Dan yang terparah, tarif ojeknya 20rb!!! Naik bis Jakarta-Bogor aja ga semahal itu. Dengan berat hati gua tawar harga jadi 15rb. Yang lebih parah, gua harus jalan lagi ke Botani Square. Anyeppp...

Setelah nyampe di depan Botani Square untuk kedua kalinya, gua baru tau kalo taman tersebut berada di belakang tukang ojek tadi berada. Andaikan gua Captain America, udah gua cukur kumisnya pake tameng! Tapi semua amarah sirna setelah gua menemukan para anggota grup di meja batu peninggalan jaman Megalitikum. Disana gua duduk mesem-mesem karena gua belum kenal semua yang duduk disitu.

Gua yang pipinya bersumur itu...

Setelah semua anggota tertampung di meja purba itu, satu persatu disuruh buat memperkenalkan diri. Disana ada dua admin yaitu Farid dan Data, Izza, Dini, Funy, Tammy, Tommy, Fauzi, Taufik, Sanny, gua sendiri dan Kiko. Pada foto di atas, Kiko ga ada karena dituntut menjadi es stik banyak rasa. Acara dilanjutkan dengan 'Sarapan Telat Banget' di KFC sebrang Botani Square.

Menunggu Afriani...

Ga, kita bukan kakak beradik!

Ampuni Funy, sudah seperti itu takdirnya...

Setelah itu, kita jalan menuju XXI Botani Square buat mencari anak hilang sebagai kru acara Termewek-mewek. Ga, kita mau nonton film. Setelah melakukan konferensi kelas plankton, kita memutuskan buat nonton film yang 'katanya' bergenre thriller yaitu Dream House.

Antara nonton dengan besanan

Selang kurang lebih satu jam nunggu, studio 2 dibuka. Tapi, sebelum masuk studio kita mengalami kegalauan. Tiketnya beli 2 rows yang masing-masing 6 dan 7 bangku. Setelah dihitung ternyata cowoknya ada 8 butir. Akhirnya kita memutuskan untuk gambreng namun gagal. Akhirnya para cowok duduk sesuka hati sampe ada satu orang yang gugur, yaitu Fauzi. Entah apa motif yang dia lakukan dengan diem nunggu row cowok penuh. Film pun dimulai. Dari awal gua memutar otak apa amksud dari film ini. Sampe selesai gua masih bingung itu film apa. Gaje, prolognya aja cipokan mulu.

Setelah dibuat pusing oleh film, kita mau makan karena udah lewat jam makan siang. Namanya juga hari libur, restoran pada penuh. Akhirnya ketemu suatu restoran yang... yang... yang... asli, undescripted banget. Makanan warteg harga wishkas sekarung. Mau ga mau, daripada keroncongan makan juga disitu.

Bibir menyosori mangkok dengan binalnya

Makan selesai, Taufik berpamitan yang dilatahi oleh Dini dan Tommy. Tinggalah kita bersepuluh. Niat awal kita mau karaokean, tapi roomnya penuh dan harus nunggu satu jam. Daripada keburu usang nunggu disana, kita beranjak pergi ke Fun World. Ngapain? Bertapa~

Bukan ini tujuan utama kami...

Setelah lelah berjungkir balik disana, kita mengakhiri acara Kopdar yang agak absurd itu. Gua jalan ke terminal bareng Funy. Awalnya gua takut dimakan karena gua rasa dia belom kenyang mengunyah. Lalu kita berpisah karena tujuan kita berbeda. Agak dramatis. Gua naik bis yang bentuknya sama dengan keberangkatan gua. Gua nyampe di Terminal Lebak Bulus dan naik angkot menuju rumah. Di angkot gua duduk di pojok dan dipojokkan pula. Siapa dia? Gatau, yang pasti badannya gede, tattooan, tapi badannya bau getuk lindri. Bisa dimaklumi kenapa badannya keker.

Gua rasa cukup cerita absurd ini. Gua akan mempersibuk diri sebagai makhluk di semester akhir. Doain gua lulus ya! Dadahhhh!!!